Kamis, 09 Desember 2010

Tiga ranger cantik kejebaK ujaN (hee..)

Aku, Mery dan Kiky...
Saat itu kami punya rencana untuk pergi ke gunung pulosari dan camp di kawah, harapanya sih biar otak kami fresh lagi, kami memang sudah sering camp disana bahkan bisa di bilang meskipun jalanya merem kami bisa sampai atas (lho..mangnya dukun bisa jalan merem... )...mungkin karena lokasinya sangat dekat yaitu di daerah pandeglang dan untuk sampai sana kami hanya naik angkot dua kali dari serang (tepatnya sih depan kampus) yaah..kalaupun keabisan uang biasanya kami nebeng truk atau sejenisnya maklum mapala..heeee. jadi malu...
!!!
Kami berangkat hari jumat sore dan hari itu hujan lebat, kami punya rencana berangkat jam 2 dari serang agar naiknya nanti tidak terlalu sore dan kemaleman di jalan, tapi karena hujan lebat akhirnya kami memutuskan untuk menunggu hujan sedikit reda, tepat jam tiga kami berangkat dari serang menggunakan angkot jurusan pandeglang dengan ongkos Rp. 4000, sampailah kami di terminal Badak pandeglang kemudian naik angkot lagi dan turun tepat di pertigaan menuju desa yang terletak di kaki gunung Pulosari, kebetulan kami hanya bertiga di dalam angkot dan tidak ada penumpang lain, seperti biasa aku, mery, dan kiky merupakan cewe-cewe yang rada gila dan kemungkinan sudah putus urat malunya alhasil sepanjang perjalanan kami selalu bercanda dan tertawa. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak muda rada ganteng naik angkot yang kami tumpangi “mau pada kemana neng?”kata bapak rada ganteng tersebut “mau ke pulosari” jawab kami bersamaan. “oh mau kepulosari, Cuma bertiga saja?’hati-hati ya musim hujan” jawab bapak rada ganteng tadi. Kami hanya mesem karena kami merasa sudah sering ke pulosari, sampailah kami di warung emak, warung yang biasa di buat shelter para pendaki yang akan naik

Ternyata hujan belum juga reda dan setelah duduk-duduk beberapa saat di warung emak sambil berbincang-bincang dengan emak, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju kawah, hari benar-benar sudah sore sepanjang jalan kami ditemani oleh rintikan hujan yang entah sampai kapan akan berhenti. Kiky jalan paling depan dan mery di tengah sedangkan aku jalan paling belakang, kami jalan selangkah demi selangkah, duhhh..sedikit sulit untukku jalan di sore hari (maklum mataku rada rabun..hee). Baru seperempat perjalanan tiba-tiba hujan deras, dan yang paling aku kuatirkan adalah kiky karena dia sedang datang bulan (ngeri uy...!!) setelah menimbang-nimbang meskipun ga ada timbangan akhirnya kami memutuskan untuk gelar tenda di tempat itu juga setidaknya sampai hujan reda di tambah lagi hari sudah mulai gelap, “ko pasang tenda disini neng?”tiab-tiba ada kekek-kekek tua berjenggot putih dan panjang muncul di tengah-tengah kami, “iya abah jenggot, kami mau naik ke kawah tapi hujan deras” jawab kiky kepada kakek yang berjenggot panjang itu, ternyata kakek itu memang bernama abah jenggot (nama yang biasa pendaki gunakan untuk memanggilnya) dan kiky juga sudah mengenalnya. “jangan pasang tenda disini takut ada yang tergaggu perjalanannya, ayo ke gubug abah aja di atas sana” kata abah jenggot sambil menunjuk ke arah menuju gubugnya. Tanpa pikir panjang dan kebetulan sekali sambil menyelamatkan diri karena sebenarnya dari tadi kami sedikit ketakutan melihat pohon besar di samping tempat yang akan kami dirikan tenda. Di gubug itu abah jenggot membuat api untuk menghangatkan badan, karena hari sudah gelap dan hujan belum juga berhenti kami memutuskan untuk camp di gubug abah jenggot, “bah..kenapa kami ga boleh camp di tempat tadi?”celetuk kiky kepada abah jenggot, “karena tempat tadi biasa di lewati oleh makhluk lain, jadi takut ganggu mereka”jawab abah jenggot. Dengan seketika bulu kudukku berdiri seakan mau belajar baris berbaris (merinding uy..dengernya)..
Ga lama kemudian abah jenggot berpamitan untuk turun dan pulang ke rumah, gubraaak...
!!!tamatlah riwayat kami, sudah hujan gelap pula. Kami duduk melingkar di amben sambil ngemil dan ga lupa nyetel MP3 di Hp berharap bisa menghilangkan rasa takut kami tapi ternyata salah, bahkan cemilan yang aku makan pun tidak berasa apa-apa yang aku rasa hanya takut, aku bermain- main dengan hayalanku (bisa dibilang semua hantu yang ada di indonesia keluar semua di otakku) mery dan kiky juga diam tapi ternyata mereka berdua merasakan hal yang sama. Tidak lama kemudian datanglah tiga pendaki yang semuanya laki-laki dan lagi-lagi ternyata kiky mengenalnya, mereka itu omphonk, jawa, dan mumu (upz..ad satu lagi, yang ini cucunya abah jenggot tapi aku lupa namanya). Mereka bak Pahlawan bertopeng yang menyelamatkan tiga cewe aneh.hee...Benar-benar lega perasaan ku karena rasa takut yang dari tadi ngikutin kaya tuyul akhirnya hilang juga.
Ternyata sudah pagi..Huaaamm...benar-benar malam yang paling menegangkan, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke kawah, karena semalam abah jenggot sempat memperingatkan kami untuk tidak melanjutkan perjalanan. Sebelum pulang aku, mery dan kiky pergi ke curug putri, letaknya tidak jauh dari gubug abah jenggot kira-kira setengah jam perjalanan dan yang pasti di temani oleh pahlawan bertopeng (lho...ko jadi kaya shinchan)..satu yang tak pernah terlewatkan adalah BERPOSE..(100x jepretan serasa ga cukup uy..hee )...SELESAI..!!!






1 komentar: